Bagaimana kabar raksasa motor listrik dunia?

Belakangan ini raksasa industri besar berturut-turut merilis data laporan keuangan terbarunya. Diantaranya adalah raksasa industri Jerman Siemens, ABB Group dari Swiss, Schneider Electric dari Perancis, dan Mitsubishi Electric dari Jepang semuanya telah merilis laporan keuangan terbaru.

Siemens menyebutkan dalam hasil keuangannya untuk kuartal yang berakhir pada 31 Maret 2024 bahwa meskipun pendapatan kuartalannya sedikit turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dari 194,16 miliar euro menjadi 191,62 miliar euro, upaya Siemens dalam transformasi digital masih signifikan. Grup Industri Digital mencapai 4,505 miliar euro, menjadikan bidang ini sebagai bidang utama pengembangan Siemens di masa depan. Selain itu, pendapatan Intelligent Infrastructure Group, Siemens Mobility, dan Siemens Healthineers masing-masing mencapai 5,149 miliar euro, 2,822 miliar euro, dan 5,435 miliar euro, yang menunjukkan perkembangan seimbang Siemens di berbagai bidang. Meskipun laba bersih triwulanan turun menjadi 2,196 miliar euro dari 3,551 miliar euro pada periode yang sama tahun lalu, Siemens tetap berpegang pada strategi jangka panjangnya dan berkomitmen untuk meningkatkan profitabilitas melalui inovasi teknologi.

Kinerja Grup ABB pada kuartal I-2024 menunjukkan pendapatan kuartalan pada dasarnya tetap datar dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni mencapai 78,7 miliar dolar AS. Meskipun laba bersih yang dapat diatribusikan kepada perusahaan turun dari 10,36 miliar dolar AS menjadi 9,05 miliar dolar AS dibandingkan periode yang sama tahun lalu, posisi terdepan ABB di bidang otomasi industri, robotika, dan teknologi jaringan pintar tetap kokoh. Upaya ABB dalam mendorong transformasi digital dan manufaktur cerdas telah memberikan lebih banyak peluang bagi perusahaan di pasar global.

Schneider Electric mengumumkan hasil kuartal pertamanya pada tahun 2024. Pendapatan kuartalan grup ini mencapai 8,606 miliar euro (sekitar US$9,35 miliar), meningkat sebesar 1,3% dari tahun ke tahun. Meskipun pendapatan sedikit meningkat pada kuartal pertama, bisnis otomasi industri menurun, terutama karena meningkatnya persaingan pasar dan fluktuasi permintaan di industri tertentu. Meskipun demikian, bisnis manajemen energi Schneider Electric terus mengalami pertumbuhan yang kuat. Pendapatan bisnis manajemen energi mencapai 6,859 miliar euro, meningkat dari tahun ke tahun sebesar 5,8%, sedangkan pendapatan bisnis otomasi industri mencapai 1,747 miliar euro, turun sebesar 13% dari tahun ke tahun.

Tahun fiskal Mitsubishi Electric yang berakhir 31 Maret 2024, pendapatannya mencapai 5.257,9 miliar yen (sekitar 33,8 miliar dolar AS), meningkat signifikan dari tahun sebelumnya. Laba operasional setahun penuh dan laba bersih yang diatribusikan kepada pemegang saham perusahaan juga mencapai pertumbuhan yang signifikan, dari 262,3 miliar yen dan 213,9 miliar yen di tahun sebelumnya menjadi masing-masing 328,5 miliar yen dan 284,9 miliar yen. Mitsubishi Electric telah mencapai hasil luar biasa di berbagai bidang bisnis seperti infrastruktur, industri dan transportasi, gaya hidup, semikonduktor dan komponen, serta platform komersial. Perkembangan bisnis yang seimbang memberikan dukungan kuat bagi daya saing Mitsubishi Electric di pasar global. Mitsubishi Heavy Industries (MHI) mengumumkan kinerjanya untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2024. Pendapatan untuk tahun fiskal tersebut adalah 4,657,1 miliar yen (sekitar $29,9 miliar), dibandingkan dengan 4,202,7 miliar yen pada tahun sebelumnya. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk selama setahun penuh adalah Y222 miliar, dibandingkan dengan Y130,4 miliar pada tahun sebelumnya. Diantaranya, pendapatan bisnis sistem tenaga listrik sebesar 1.761,5 miliar yen, pendapatan bisnis industri dan infrastruktur sebesar 795,2 miliar yen, pendapatan bisnis logistik, pemanas dan sistem transmisi sebesar 1,314,5 miliar yen, pendapatan bisnis penerbangan dan pertahanan sebesar 791,5 miliar yen.